Powered By Blogger

Sabtu, 11 Februari 2012

Malaikat tak bersayap


Langit pun mulai menggelapi malam, dan matahari pun mulai memjamkan sinarnya..!!

“tuhan, sampaikan salam rinduku untuk ibuku, katakana padanyaku merindukannya..!” lagi-lagi aku menangis ketika aku melihat 1 bintang yang bersinar terang dan seolah menyapaku malam itu..
Teringat ketika dulu ibuku memelukku dalam dekapan hangatnya, belaian lembut yang ku rasakan kini telah hilang..!

“entah sampai kapan ibu menemanimu disini, ibu tak tau ketika ibu tak kuat lagi untuk merangkulmu nak..!” perkataan yang masih melekat dalam otakku, tergambar sesosok wanita cantik yang sempat menjadi tangis dan tawaku..

Ibu, aku merindukanmu, merindukan tawa renyahmu dulu ketika aku bersamamu..!
Aku tau kau melihatku dari surga sana ibu, jemput aku ke singgasanamu, bawa aku bersamamu, jangan biarkan aku terus mendekap hari dengan kesunyian, aku sudah tak kuat lagi, aku tak mampu menerobos hari yang menyentuh lemah dibatas lelahku tanpamu..
Aku terperangkap hening dalam angan tentangmu..
Lirih tangisku mulai merobek malam yang cukup sunyi, teringat kembali sayup-sayup suara lembut yang terucap dari sudut bibirnya dahulu “jika ibu sudah tak dapat menemanimu berada bersamamu lagi, lihatlah satu bintang pertama yang kamu lihat, dan disitulah kamu dapat melihat ibu!..”

            Ibu, mengapa perpisahan itu begitu tergesa-gesa memisahkan kita, mengapa takdir dapat menunggu..!! namun aku bisa apa ibu, aku tak dapat menerobos waktu agar aku dapat segera menemuimu disana..
Aku hanyalah manusia angkuh yang memaksa untuk melawan arus perbedaan.. tangisan kerinduan pun terus mengguyuri hariku, aku belum sempat memberikan separuh kebahagiaanku untukmu ibu, namun apa yang bisa aku lakukan sekarang..!!
            Ibu, kau sempat menjadikanku malaikatmu dalam hidupmu, namun kini, ketika kau pergi, aku pun mulai kehilangan setiap sayap-sayapku..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar