Kuning keorenan, berani namun tidak kasar.. itulah jingga!!
Malam kemarin, aku dan sahabat perempuan ku yang bernama Mega ananda
sedang asyik telvonan, yang kita bicarakan memang tidak terlalu penting, itu
hanya untuk sekedar hiburan penghilang rasa jenuh, yang kita omongkan itu dari
mulai hal yang paling jelas sampai hal yang paling tidak jelas… kebetulan malam
itu adalah malam minggu, jadi aku bisa tidur malam tanpa takut bangun kesiangan
esok harinya!! Canda tawa kita berdua telah merobek² kesunyian malam itu, kita
sudah menghabiskan banyak waktu untuk sekedar berbincang kecil..
Tiba-tiba, ditengah perbincangan, Ega alias Mega mengatakan
suatu hal yang sempat membuatku nyaris tercenga karna saking terkejutnya, aku
mengerti itu hanya lelucon, namun aku sempat sedikit agak menciut saat
mendengarnya..
“ Nad, malem minggu ini..”
“ iya, gue tau! “
“ gak ketemu sama si lelaku beralis tebal dan bermata sipit..!
hahaha“ cela mege
sambil tertawa kecil diepan telvon..
Aku terdiam sejenak, memikirkan siapa yang dimaksud, dan aku pun
langsung teringat dengan seseorang, seseorang yang sama persis seperti yang
diucapkan mega..
“ maksud lo dia… “ tanyaku dengan suara agak berbisik..
“hahahaha, iya, tapi udahlah gausah dilanjutin, tar kepikiran
lagi.. hihi…!! “
“ oh, hehe, lagian siapa juga yang mau mikirin.. “ walau aku
berkata begitu kepada mega, namun hatiku berkata lain, aku masih belum bisa melupakan
orang yang tadi disebut-sebut oleh mega.
“ oia Nad, udah malem, lanjut sms aja yuk..! “
“ oke.. “
Akhinya aku pun melanjutkan pembicaraanku lewat sms, namun itu
tak berlangsung lama, mataku yang mulai redup dan jemariku yang sudah lelah
untuk mengetik akhirnya menghentikan semuanya… aku pun ketiduran sambil
menggenggam handphone di sampingku!!
Keesokan
harinya, aku pun terbangun karna sorotan matahari yang mulai memancarkan
teriknya ke arahku..aku langsung menutupi wajahku dengan selimut yang menghangatkan
tubuhku, namun aku melihat jam yang ada di pergelangan tangan kananku, jam
menunjukan pukul 09:01, aku mulai menggisikan mataku, dan mengangkat badanku
perlahan, aku menggeliat sejanak sambil meluruskan semua badanku yang beberapa
jam telah ku baringkan di atas ranjangku ini.. aku langsung berdiri dan
berjalan perlahan menuju kamar mandi, saat aku ingin ke kamar mandi, aku
melewati kaca besar yang terletak tidak jauh dari tempat tidurku, aku melihat
wajahku yang kusut dan rambutku yang berantakan, aku langsung mengambil handuk
yang terletak di kursi riasku dan langsung bergegas untuk mandi..!!
Setelah beberapa menit aku mandi, aku pun keluar dari kamar
mandi dengan wajah segar, aku langsung mengambil handphoneku yang tergeletak
diatas tempat tidur, aku menekan tombol home + ↗ = keypad unlocked√.. aku melihat
ada beberapa pesan yang masuk di handphoneku, dan pastinya itu sms semalam dari
Mega, aku membaca satu per satu sms dari Mega dengan tersenyum miris, dan
langsung segera menekan keypad handphoneku untuk membalas sms itu, tapi.. saat
aku akan mengirimnya, sms itu gagal, aku beberapa kali kirim ulang tapi kiriman
itu tetap gagal..!!
Tidak berapa lama kemudian aku pun teringat bahwa pulsaku hari
ini habis,, hahaha, aku pun langsung tertawa kecil saat itu, dan aku langsung
mengambil uang dari dalam dompetku untuk membeli pulsa..
“kira² konternya udah buka belom ya,,!!” samar suaraku bicara
kepada diriku sendiri,
Aku pun menyisir rambut panjangku dan merapihkan bajuku sebelum
keluar rumah untuk membeli pulsa, kebetulan dirumahku conter pulsa agak jauh,
jadi aku biasa menggunakan motor untuk pergi membeli pulsa..
Setelah sampai diconter itu aku langsung membeli pulsanya,
setelah itu aku langsung kembali ke rumah karna memang aku tidak berniat untuk
kemana² saat itu, kebetulan rumah Mega itu tidak begitu jauh dari rumahku, jadi
aku dan Mega biasa bertemu di persimpangan jalan atau kita berdua saling
menghampiri kerumah masing², tapi hari itu aku sama sekali tidak berniat untuk
menghampiri Mega karna aku masih banyak pekerjaan dirumah. Saat perjalanan
pulang, tiba² aku mendengar suara teriakan seseorang dari arah belakang
memanggil namaku, aku pun menghentikan lajuku, dan melirik ke arah belakang,
dan ternyata itu adalah suara
Mega yang memanggilku, dia melambaikan tangannya
dan berlari menghampipriku..!!
“dari mana lu nad??” Tanya Mega..
“ooh, gue abis darikonter depan noh, lah lu sendiri mau kemana
ga?”
“gue tadi abis dari warung!!”
“oh gitu, lo mau maen ke rumah gue?? Ikut aja sama gue!!” ajakku
kepada Mega..
“mmppp,, enggak deh nad, lain kali aja, soalnya gue sekarang mau
latihan teater, sorry ya..” sahut Mega sambil menepuk²an tangannya ke
pundakku..
Akhirnya aku pun kembali melanjutkan perjalananku menuju rumah..
sesampainya dirumah, aku melihat ada kakakku yang bernama Amanda sedang
menonton tv, namun aku tak banyak cakap kepadanya.
Akhirnya aku pun langsung masuk ke dalam kamar dan langsung
merebahkan badanku di atas kasur…!!!
Fikiranku mulai berputar kembali ke sekitar beberapa bulan yang
lalu, sudah cukup lama mungkin, namun ingatanku masih cukup lekat untuk
mengingat semua kenangan tentangnya..!! siapa dia?? Dia adalah seorang laki²
yang sempat menyatukan rasa denganku, laki-laki tampan bermata sipit dan berbadan
tinggi.
dulu.. dia dan aku sempat
menjadi kita, rasa yang begitu indah ku rasakan saat dia berada disampingku,
masih terekam jelas lirih suaranya yang
sempat menggelitik gendang telingaku, masih tersulut tawa renyahnya yang selalu
membuatku tersenyum lirih,..!!
“dia masih inget gak sih sama gue, sama semua kenangan tentang
kita, dan rasa yang pernah ada diantara kita??” ujarku sambil memandangi
selembar foto usang namun penuh makna dan dibalut senyum yang mengembang
disudut bibirku..
Dulu.. saat aku
dan dia mulai berpisah, melepaskan satu jemari dengan jemari lainnya, satu²nya
kendala yang menjadi alasan atas perpisahan kita adalah jarak, jarak antara
bandung dan yogyakarta memang cukup jauh.. pertanyakan mengapa aku dan dia
mampu untuk saling menemui, saling membagi rasa, dan saling memiliki, satu
waktu, dimana ketika aku dan dia di pertemukan, halte busway yang terletak
tidak jauh dari sekolahku menjadi saksi atas pertemuan ku dan dia, karna aku
dan dia selalu menggunakan angkutan umum untuk pergi sekolah, jadi secara tidak
langsung kami sering bertemu dan akhirnya saling kenal.
dia bersekolah di
Bandung, sekolahnya tidak jauh dari sekolahku, cukup naik angkutan umum satu
kali pun kita bisa bertemu disebrang sekolah..
Namun… apa sebenarnya yang memisahkannya denganku??
Sejak 5 bulan lalu, saat aku lulus SMA, aku memutuskan untuk
melanjutkan sekolahku ke perguruan tinggi, aku melanjutkan sekolahku masih di
Bandung, namun dia memilih kembali ke Yogyakarta untuk meneruskan sekolahnya.
Awalnya, cukup kuat untukku membiarkan hariku tanpa dia menemani ku lagi, karna
jarak memang tak mampu kita tembusi. Kita juga tak bisa berbuat apa² ketika
jarak memang mempunyai hak untuk menjauhkan.
Saat kamu tak ada, aku mulai mendekap sunyi hariku tanpamu, dan
aku pun terperangkap hening dalam angan yang mengurai segala tentangmu.
Tanpa
kata, tanpa asa, dan tanpa praduga, masih ada bahagia yang menyentuh lemah di
batas lelahku. Aku hanya dapat menikmati setiap inci jejak rindu yang hadir.
Begitu sederhana tapi bermakna..
Hingga akhirnya aku harus di pertemukan dengan waktu yang memang
seharusnya tidak pernah aku temukan, saat itu, dia berkata kepadaku hal yang
amat mencenganhkan..
“ibuku menyuruhku bertunangan..!!”
“dengan siapa?”
“dengan seorang wanita, namun bukan kamu!!”
“lalu bagaimana dengan kita?”jawabku cemas..
“tapi, aku menyukaimu” singkat sahutnya, dan aku pun tertegun.
“kamu tenang aja, ibu pasti mengerti, yang berhak menentukan
hanya aku!!” ujarnya lagi sambil menghiburku..
Air mata itu terjatuh dari pelupuk matanya, saat itu pertama
kali aku mendengar tangisnya, begitu lembut, begitu halus. Dan membuatku
semakin terkoyak dengan keadaan, sayup-sayup suaranya membuatku semakin rapuh,
namun dia tetap meyakinkanku dengan apa yang akan terjadi nanti.
Aku mengerti apa yang di maksudnya, namun apa lah daya, kita
hanyalah manusia angkuh yang nekat melawan arus perbedaan. Rindumu dan rinduku
tak lagi saling menyapa. Aku dan kamu tak mungkin lagi menjadi kita, karna
disana mungkin kamu telah bersama pilihanmu.
Ku tau, kau sempat memimpikan menduduki kursi pelaminan bersama
denganku, namun semua itu tak sempat terlihat karna perpisahan yang
tergesa-gesa memisahkan.
Maaf karna aku tak bisa menggambarkan senja di bola matamu.
Biarkan saja wajahmu
menggantung dalam sunyi.
Biarkan saja tawa renyahmu menghantui hari.
Itulah tanda aku membiarkan diriku untuk tetap merindukanmu..
Untuk Fajar anggara adhi purnomo, pria yang sempat menjadi senja
dan malamku, si mata sipit yang pernah menjelma jadi tangis dan tawaku…
Tangisan kerinduan pun mulai mengguyuri hariku, merindukannya
yang tak sempat ku jadikan senja hariku..!
Melihat sekotak liontin kecil mengingatkanku pada suaranya yang
agak sedikit menggelitik di telingaku saat dia katakan.. “simpan liontin ini,
namaku akan selalu ada di hatimu bukan?? Dan jika kamu merindukanku, genggam
erat liontin ini, dan kamu pasti akan merasakan kehadiranku saat itu..!!” dan
aku pun tersenyum miris saat aku teringat ucapannya itu, mungkin dulu aku bisa
merasakan kehadiran dirimu, karna kamu masih tinggal dihatiku, namun kini, kamu
sudah pergi dan mencari hati lain, dan aku pun harus melepaskan mu, sosok orang
yang pernah membuat merah muda menjadi jingga di hidupku.!!
Aku belum sempat bisa melihat langit, awan, dan senja.. itulah
nama yang sempat terucap di sudut bibirnya, nama itu adalah nama impian nanti
jika aku dan dia menyatu menjadi sebuah keluarga, dia menginginkan nama itu
menjadi nama anak² kita nanti, namun kini, itu hanyalah kenangan yang memang
sudah seharusnya ku simpan di kotak kenanganku bersamanya..!!
*17 maret, handphone lah sebagai saksinya, dimana aku dan kamu
menjadi kita, namun kenapa setelah ada kita harus ada dia, lagi² hati yang
harus menjadi korban, saat hatiku dan hatimu sudah tak dapat menyatu kembali,
namun aku akan seperti senja berwarna jingga, yang tetap terlihat lembut namun
aku tetap tegar..! F.N (Fajar.Nadia)