Powered By Blogger

Minggu, 10 Juni 2012

LEWAT PENA


          Ketika semua bisu, air mata pun tak mampu lagi untuk mengungkap, semua sudah terlalu palsu, dan aku pun tak mengenali diriku, namun aku hanya dapat merangkumkan segenap rasa dalam coretan kecil diatas kertas..
Saat waktu tak dapat untuk berhenti, namun jerit pun terus menyeru untuk kembali, dapatkah kita kembali bersama? Didalam satu senja yang sewarna?
          Mungkin terlalu direka-reka, tapi apa yang harus ku kata, semua Nampak bohong, hanya saksi bisu yang dapat menjawab. Siapakah kamu? Siapakah kita? Dan kenapa dia ada? Dapatkah kamu menjawabnya?
Semua omong kosong, tangis yang bersahutan tak satupun kau hiraukan, bisakah kamu mengerti apa semua yang seharusnya kamu tau? Perasaaku… iya.. seharusnya kamu tau perasaanku..
Sakit.. terluka…
Namun apa dayaku untuk menepis semua duka? Aku tak sanggup berjalan diatas takdir yang telah digariskan..
Semua ku tumpahkan diatas lembaran-lembaran kertas suci tak bernoda, kucoretkan tinta hitam yang menjadi saksi bisu.. perlu kamu ketahui satu hal..
“jiwaku adalah jiwamu, dalam satu rupa yang berbeda..”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar