Terhenti sejenak
Terjerat dalam
satu ruang
Yang dimana
aku tidak mengenaliku
Ingin rasanya
aku menjerit,
Menolak apa
yang sudah terjadi!
Terusku tinggikan
harapanku
Namun kamu
sudah membombardirkan harapku
Haruskah aku
kembali tertatih
Menangis tertahan
dengan air mata kering
Seolah habis
tak menentu
Mungkin, dulu
kau adalah gambaran cerita cinta
Namun kini, kau
tak lebih dari luka pengantar duka
Yang aku pun
sudah tak pantas untuk mengenangnya!


Tidak ada komentar:
Posting Komentar