Powered By Blogger

Sabtu, 31 Maret 2012

dinar photograph (ɔ ˘⌣˘)~♡


Free style






IN PICTURE
















I’m muslim





Puisi Nina episode 44.

kamu


Pertemuan pertama kita terekam jelas di otakku.
 Aku sering memainkan adegan itu dalam gerak lambat.
 Mengingat, mereka, dan merasakan setiap helai gerakanmu.

 Ingatkah kamu
, waktu itu aku hampir celaka?
 Kamu ada di sana. Aku ada di sana.
 Terluka.

... Kini,
 aku hanya ingin menghentikan waktu
dan mempigurakan senyummu yang selalu mampu membuatku tenang.
 Walau dalam badai, meski dalam tangis, dan senja merah yang manis.

Mungkin kita adalah dua sisi koin yang ditakdirkan berpasangan.
 Mungkin di saat seperti ini, kita baru paham seperti apa bentuk rindu yang menelusup pelan.
 Kala diam. Kala hening. Kala malam.

Jika rasa ini memang nyata,
 maka ajari aku, tetap melaju tapi tak terjebak waktu.
 Tetap berpusar tanpa harus terlempar.
 Tetap mengalir tanpa harus berpikir

Kamu.
 Ketika rumus fisika majal,
 matematika menemui ajal,
 kimia tak lagi berguna,
 dan biologi hanya kata tanpa arti

Kamu
, ketika cinta menjelma menjadi satu definisi.
 Pasti.




























COPAS FROM P.A.A

Selasa, 27 Maret 2012

hanya cinta


Mungkin memang hanya karna  cinta
Aku mampu untuk merasa ada
Bukan karna aku tak bisa untuk merasa
Tapi karna hanya ada satu pilihan

Ini bukan sebuah drama
Bukan juga sebuah cerita
Ini hanya satu kisah
Yang menceritakan aku dan dia

Mungkin hanya satu yang bisa ku rangkai
Merangkai dalam kalimat
Bukan sebuah narasi
Tapi hanya sebuah definisi

Jumat, 23 Maret 2012

Dan lagi



                   Entah karna apa, aku selalu terpaku dalam satu alasan yang aku pun tak tau kenapa aku harus menjadikan alasan itu ada, selalu karna satu hal, “cinta”, mungkin aku sudah tak dapat lagi mencari satu kata selain itu.
Hanya karna itu kah aku mengubah senja menjadi gelapya malam? Hanya karna itu kah aku jadikan hujan sebagai alas an mengapa aku menangis?
Karna perasaan itu yang terus dan terus menyiksaku, mungkin aku sudah tak dapat menutupi apa yang ku rasakan kini, semua ini omong kosong, perasaan itu sudah merenggut sebagian dari kebahagiaanku, mengambil satu gores senyum dibibirku!!
Kini ku katakana cukup untuk semua, kali ini aku sudah tak sanggup lagi, kerapuhan ini semakin rapuh, rapuh disetiap harapku yang terinjak luka, dan tersapu derita:(

Senin, 19 Maret 2012

dan ternyata cinta


Jika ada yang bisa membuat ku menangis dan tertawa, itu kamu..
Dan karnamu pun tangis dan tawaku menyatu
Bersatu bersama puing-puing kerapuhan
Dan disetiap puing pun aku masih menyimpan harapan!

Mungkin bodoh memang..
Namun kenyataannya aku mencinta
Mencinta dengan segala kelemahan dan kelebihan yang ku punya
Mencinta dengan segenap rasa

Seharusnya…
Seiring dengan berjalannya waktu rasa itu telah mati
Entah itu terbawa angin
Tersapu tawa, atau bahkan terinjak duka

Namun nyatanya apa!!
Rasa itu tetap ada,
Dan tinggal dengan penuh rasa,
diruang kosong yang penuh cinta

perlu kamu ketahui
semenjak kamu pergi meninggalkan jejak-jejak berduri
aku mulai bersahabat dengan luka, tangis, dan air mata
rembulan dan bintang adalah teman sejatiku, yang setia menemani tangis disetiap malamku!!

Disini aku masih berdiri tegak
Menggenggam penuh harapan
Dan memandangi setiap jengkal kerinduan yang tersisa

Tidak seharusnya aku mengenangmu
Dan tidak seharusnya aku mengantarkan kepergianmu dengan air mataku
Namun, aku masih terus berharap, kelak, aku dan kamu bersatu menjadi kita, dalam suasana yang berbeda
Membangun cita-cita yang sempat tertunda

Kamis, 15 Maret 2012

Hanya maaf


Mungkin aku bodoh.
Iya, tentu aku yang bodoh
Dulu kamu menjadi impian
Tapi kini kamu hanya menjadi simpanan

Mungkin kejam
Namun aku tak bisa diam
Lelah untuk terus tertawa
Namun hati tak serupa

Ingin aku katakana padamu
Hatiku hanya ada Satu
Dan ternyata itu bukan milikmu

Aku hanya takut
Takut akan kenyataan
Pahit dan manisnya itu tak bisa kurasakan
Indahnya kenyataan yang hanya sesaat

Maaf karna aku mencintainya
Maaf karna aku menyayanginya
Aku tau kamu pun tau
Bahwa hati ini selalu mencintaimu
Tapi sekian kalinya maaf, karna kamu pun mengerti, aku tetap memilih dia!!


Entah!



Terhenti sejenak
Terjerat dalam satu ruang
Yang dimana aku tidak mengenaliku
Ingin rasanya aku menjerit,
Menolak apa yang sudah terjadi!

Terusku tinggikan harapanku
Namun kamu sudah membombardirkan harapku
Danghancurkan semua yang ku sebut itu impian

Haruskah aku kembali tertatih
Menangis tertahan dengan air mata kering
Seolah habis tak menentu

Mungkin, dulu kau adalah gambaran cerita cinta
Namun kini, kau tak lebih dari luka pengantar duka
Yang aku pun sudah tak pantas untuk mengenangnya!